7 KIAT MENULIS CERPEN ISLAMI
Pada dasarnya, menulis cerita itu
mudah, termasuk cerita pendek (cerpen). Sehari-hari, kita tidak lepas dari
komunikasi. Kita terbiasa berbicara dan bercerita kepada orang lain.
Sebetulnya,
menulis cerita adalah sesederhana bercerita secara lisan kepada orang lain.
Namun, cerita ini dituangkan ke dalam bentuk tulisan, bukan lisan. Artinya,
kita “berbicara”, menuangkan ide lewat huruf dan kata di atas kertas.
Ketika kita
berbicara tentang cerpen Islami, bercerita bukan lagi sekadar menuangkan ide di
atas kertas, namun menyampaikan pesan dakwah kepada yang membaca tulisan kita.
Cerpen Islami adalah sebuah media penyampaian nilai-nilai Islami ketika dakwah
tidak lagi sebatas berceramah.
Jika Anda
memiliki minat untuk menulis cerpen Islami, berikut beberapa kiat yang mungkin
Anda butuhkan.
- Sebelum
menulis, tentukan tema cerpen Anda. Dalam cerpen Islami, tema yang dipilih
dapat berupa nilai yang diajarkan dalam Islam, seperti ukhuwah
(persaudaraan), kemanusiaan, taubat, keimanan, amanah, kedermawanan,
semangat beribadah, perjuangan, dan sebagainya. Jangan bingung mencari
ide. Ide bisa ditemukan di mana saja, dari pengalaman Anda, kejadian di
jalan, tempat kerja, sekolah atau rumah, buku yang Anda baca, film yang
Anda tonton, pengalaman orang-orang sekitar, dan sebagainya.
- Buatlah
alurnya. Tidak perlu ditulis, cukup dibayangkan saja. Boleh juga jika
ingin ditulis. Usahakan alurnya seunik mungkin agar pembaca tidak bosan.
Upayakan alur cerita tidak “standar”, misalnya ada orang berdosa lalu
bertemu ustadz kemudian bertobat. Alur ini sudah terlalu biasa walaupun
bisa jadi menarik bergantung kepintaran Anda meramu karakter, dialog, dan
klimaks. Oya, setiap alur cerita harus ada klimaksnya dan sebaiknya satu
saja, jangan sampai ada dua klimaks.
- Jangan
pusing memikirkan kalimat pertama. Tulis saja walaupun Anda pikir kalimat
itu harusnya ada di tengah tulisan. Dengan langsung menuju inti tulisan,
pembaca tidak akan menangkap kesan bertele-tele.
- Jangan
pusing memikirkan tanda baca dan aturan EYD. Tentu, Anda yang sudah mahir
dalam tata bahasa, ini tidak masalah. Sayang jika Anda berpotensi menulis,
lalu harus berhenti hanya karena Anda lemah dalam tata bahasa. Jadi, tulis
saja. Anda bisa mencari teman Anda yang lebih pandai dalam tata bahasa untuk
menjadi editor atau mengedit sendiri, namun setelah tulisannya jadi.
Dengan sering menulis, tata bahasa Anda akan terlatih juga.
- Gunakan
kata ganti pertama (aku). Walaupun boleh saja menggunakan kata ganti
ketiga, para penulis terkenal banyak yang menggunakan kata ganti pertama.
Dengan menggunakan kata ganti “aku”, pembaca akan lebih terhanyut dalam
cerpen Anda.
- Karena
cerpen ini Islami, pastikan kontennya sesuai dengan ajaran Islam. Untuk
itu, Anda dapat berkonsultasi dengan ustadz atau teman Anda yang lebih
mengerti agama.
- Terakhir,
think simply. Berpikirlah sederhana. Tulislah apa yang memang
tersirat dalam pikiran Anda. Jangan terlalu rumit. Mungkin Anda pernah
membaca cerita-cerita rumit yang membuat Anda mengagumi penulisnya. Namun,
serumit apapun cerita itu, sang penulis pastilah memulainya dari lintasan
ide yang sederhana.
0 komentar:
Posting Komentar